Home

Kamis, 20 Oktober 2011

Suka Anjing?

Saya bukan penggemar atau pedagang anjing, yang saya tahu kata 'anjing' punya arti lebih selain hewan berkaki empat yang berliur, menggonggong, e'ek di jalan, dan kencing di tiang. Kata itu biasa dilontarkan oleh sebagian orang yang saya dengar sebagai ungkapan kekesalan atau marah dan juga sebagai umpatan.  Kalau orang sunda bilangnya "Anyiing..." hehehe

Kata 'anjing' memang mempunyai konotasi negatif. Biasa digunakan dalam sehari-hari dan juga tersegmentasi, liat-liat juga dengan siapa dan dimana kita bicara. Pernah suatu kali saya kena omel  orang tua teman gara-gara saya mengucapkannya dengan lantunan tinggi saat sedang mengobrol dan gak tahu kalau ibunya dibelakang saya. Katanya "Hey, kamu gak boleh ngomong gitu ya, itu kata yang gak bagus dan gak sopan!", iya maaf tante, mungkin kedepannya saya akan ganti dengan tikus irian atau kupu-kupu agar terdengar lebih sopan bisa juga diganti 'guguk' , dalam hati saya. Seiring perkembangan, Kata anjing juga sudah dimodifikasi agar lebih halus pengucapannya seperti 'anjir, anjrit anjrot, yang saya tau. 

Tetapi selain untuk mengexpresikan kekesalan, ada juga beberapa orang yang memakai bila sedang merasa takjub akan sesuatu, sebagai contoh :  "Wah, anjing! filmnya bagus banget.." atau "Anjing! main gitarnya keren yah, sampai di bakar". Nah mungkin kalian pernah dengar kalimat seperti itu atau sejenisnya? Saya pernah dan lagi-lagi secara tidak sadar pernah berucap seperti itu. Lalu teman di samping bertanya "loh, kok anjing sih?" Nah, saya juga bingung tuh waktu itu kenapa, secara spontan saja terucap. 

Yah apalah itu saya juga gak begitu ngerti, memang begitu adanya. Ini hanya pembahasan ringan tanpa menggurui dan menyinggung siapapun. Terimakasih.  


Tidak ada komentar:

Posting Komentar